Cercis,[5] adalah marga dari sekitar 10 jenis dalam subkeluarga Cercidoideae keluarga kacang-kacangan Fabaceae. Marga ini asli berasal dari daerah beriklim sedang. Tumbuhan bermarga ini berisikan daun pohon-pohon kecil atau semak-semak yang biasa dikenal sebagai redbud.[6] Mereka ditandai dengan daun yang sederhana dan berbentuk hati dan bunga yang berwarna merah kemerahjambuan yang disimpan di awal musim semi di atas tunas tak berdaun yang terletak di kedua cabang dan batang (kauliflori). Cercis berasal dari kata Yunani κερκις (kerkis) yang berarti peti penenun yang diterapkan oleh Theophrastus untuk C. siliquastrum.[7]
Jenis-jenis Cercis digunakan sebagai tanaman pangan oleh larva dari beberapa jenis Lepidoptera termasuk ngengat tikus (direkam di redbud timur). Kulit C. chinensis telah digunakan dalam pengobatan Tionghoa sebagai antiseptik.[8]
Fosil-fosil Cercis telah ditemukan sebagai fosil zaman Eosen.[9]
Cercis, adalah marga dari sekitar 10 jenis dalam subkeluarga Cercidoideae keluarga kacang-kacangan Fabaceae. Marga ini asli berasal dari daerah beriklim sedang. Tumbuhan bermarga ini berisikan daun pohon-pohon kecil atau semak-semak yang biasa dikenal sebagai redbud. Mereka ditandai dengan daun yang sederhana dan berbentuk hati dan bunga yang berwarna merah kemerahjambuan yang disimpan di awal musim semi di atas tunas tak berdaun yang terletak di kedua cabang dan batang (kauliflori). Cercis berasal dari kata Yunani κερκις (kerkis) yang berarti peti penenun yang diterapkan oleh Theophrastus untuk C. siliquastrum.
Jenis-jenis Cercis digunakan sebagai tanaman pangan oleh larva dari beberapa jenis Lepidoptera termasuk ngengat tikus (direkam di redbud timur). Kulit C. chinensis telah digunakan dalam pengobatan Tionghoa sebagai antiseptik.
Fosil-fosil Cercis telah ditemukan sebagai fosil zaman Eosen.
